eigami.com – Setelah lebih dari satu dekade menghantui layar lebar, The Conjuring Universe akhirnya sampai pada babak terakhirnya melalui film The Conjuring: Last Rites. Disutradarai Michael Chaves, film ini tidak hanya menjadi penutup perjalanan pasangan Ed dan Lorraine Warren, tetapi juga memperkenalkan dinamika baru lewat putri mereka, Judy. Dengan sentuhan horor klasik penuh jump scare, serta drama keluarga yang emosional, film ini menjanjikan pengalaman berbeda dibanding seri-seri sebelumnya.
Awal Mula Teror: Cermin Terkutuk dan Kasus Smurl
Kisah dimulai ketika Lorraine Warren (Vera Farmiga) tengah mengandung Judy (Mia Tomlinson). Bersama Ed Warren (Patrick Wilson), ia menangani kasus menyeramkan terkait sebuah cermin besar yang ternyata menjadi wadah kekuatan jahat. Aura kelam yang dipancarkan cermin tersebut membuat Lorraine mengalami persalinan dini, hingga akhirnya kasus itu ditinggalkan begitu saja.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya 1986, keluarga Smurl menjadi korban teror gaib yang brutal. Bukan sekadar suara atau penampakan samar, tapi serangan fisik dan psikis yang nyaris membuat mereka hancur. Sayangnya, faktor ekonomi memaksa keluarga itu bertahan di rumah berhantu tersebut. Ed dan Lorraine yang sudah pensiun terpaksa kembali ke dunia investigasi supranatural, terutama karena Judy ikut terseret dalam pusaran teror yang berhubungan dengan cermin terkutuk itu.
Judy Warren: Generasi Baru dengan Bakat Sama
Jika sebelumnya Judy hanya hadir sebagai karakter pendukung, kali ini Last Rites menempatkan dirinya di garis depan. Judy digambarkan mewarisi sensitivitas spiritual ibunya. Kemampuan ini menjadi berkah sekaligus kutukan membuat masa tumbuh kembangnya dipenuhi rasa takut dan tekanan batin.

Peran Lorraine sebagai ibu pun mendapat porsi emosional yang lebih besar, bukan hanya sebagai pengusir roh jahat, tetapi juga sebagai penuntun bagi putrinya. Hubungan ibu-anak inilah yang membuat film ini tidak semata-mata berfokus pada horor, melainkan juga menghadirkan lapisan drama keluarga yang menyentuh.
Konflik Baru, Bayangan Lama
Plot Last Rites menghadirkan pola yang sekilas familiar: sebuah keluarga diteror iblis, lalu Ed dan Lorraine turun tangan untuk membantu. Namun, yang membuatnya berbeda adalah keterkaitannya dengan masa lalu keluarga Warren. Kasus yang mereka tinggalkan saat kelahiran Judy ternyata menjadi akar dari teror kali ini.

Relasi antara Ed, Lorraine, dan Judy menjadi inti cerita bahkan bisa dibilang lebih dominan dibanding konflik dengan iblis itu sendiri. Inilah yang menjadikan Last Rites berbeda dari The Conjuring (2013) maupun The Conjuring 2 (2016), di mana fokus utamanya masih berkisar pada kasus eksternal.
Gaya Horor Michael Chaves: Intensitas vs Kebaruan
Michael Chaves yang sebelumnya mengarahkan The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021) dan The Nun II (2023), kembali menghadirkan gaya horor khasnya. Ia masih mengandalkan jump scare dan atmosfer mencekam untuk membangun ketegangan. Walaupun banyak adegan bisa diantisipasi, ada momen-momen kecil yang tetap efektif membuat penonton terkejut—terutama adegan di kamar kaca yang menjadi salah satu titik klimaks terbaik di semesta The Conjuring.

Namun, harus diakui, film ini tidak banyak menawarkan inovasi dalam trik horor. Bagi penonton veteran genre ini, Last Rites mungkin tidak terasa terlalu menakutkan, tetapi tetap memberikan intensitas ketegangan yang konsisten.
Penampilan Para Pemeran dan Nilai Emosional
Kualitas akting menjadi salah satu daya tarik film ini. Vera Farmiga dan Patrick Wilson kembali memberikan chemistry kuat sebagai pasangan Warren, sementara Mia Tomlinson sebagai Judy tampil meyakinkan dengan karakter yang rapuh sekaligus berani. Tambahan karakter Tony (Hardy), pacar Judy, juga memberikan sedikit warna baru pada dinamika cerita.
Yang membuat film ini lebih menonjol dibanding beberapa spin-off lain adalah sentuhan drama emosional. Konflik batin seorang ibu terhadap putrinya yang mewarisi bakat menakutkan terasa realistis dan membuat film lebih membekas.
Penutup dari Sebuah Waralaba Panjang

Sejak dirilisnya The Conjuring pertama pada 2013 arahan James Wan, semesta ini sudah berkembang menjadi salah satu franchise horor terbesar dengan total 8 film, termasuk Annabelle dan The Nun. Masing-masing punya keunikan tersendiri mulai dari set artistik megah The Nun, hingga jump scare segar dari Annabelle: Creation (2017).
Kini, Last Rites menutup perjalanan Ed dan Lorraine dengan cukup solid. Walau mungkin tidak seikonik film pertamanya, penutup ini memberikan kombinasi antara horor dan drama keluarga yang bisa membuatnya tetap dikenang.
Apakah ini benar-benar akhir dari semesta The Conjuring? Mungkin saja tidak. Dengan ratusan artefak keramat yang pernah dikoleksi pasangan Warren, peluang untuk spin-off baru masih sangat terbuka. Namun satu hal pasti, perjalanan pasangan Warren telah mencapai garis final yang layak.